Di tengah gempuran isu kesulitan mencari kerja bagi para sarjana, kisah Zuraini Zulkornian dari Malaysia menjadi inspirasi bagi banyak orang. Wanita muda ini tak gengsi untuk bekerja sebagai tukang cuci piring di warung makan milik saudaranya, meski memiliki gelar sarjana di bidang keuangan dan mendapatkan penghargaan dari Wakil Rektor di universitasnya.
BACA JUGA
Zuraini lulus dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) pada Juni 2025. Ia sempat mengikuti kursus “anak didik” selama 6 bulan setelah menyelesaikan praktik di sebuah agensi, namun tak kunjung mendapatkan pekerjaan di bidang keuangan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Akhirnya, Zuraini memilih untuk kembali ke kampung halaman dan bekerja di warung makan milik saudaranya. Sehari-harinya, ia bertugas mencuci piring, membuat minuman, menerima pesanan makanan, hingga menata meja makan.
Meski memiliki gelar sarjana, Zuraini tak pernah merasa malu dengan pekerjaannya. Ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan selalu bersemangat.
Namun, Zuraini tak luput dari sindiran dan cibiran dari orang-orang yang melihat pekerjaannya saat ini. “Saya tidak menyalahkan orang-orang yang mencibir pekerjaan saya, karena itu memang bagian dari kehidupan,” ungkapnya.
Zuraini menambahkan bahwa banyak orang yang membandingkan pendidikannya dengan penghasilannya yang hanya RM 30 (Rp 101.000) per hari. Bahkan, menyamakan penghasilannya dengan pekerja yang hanya tamatan SD.
Meskipun demikian, Zuraini tak patah semangat. Ia tetap aktif mencari lowongan pekerjaan di bidangnya dan berharap bisa mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap pekerjaan seseorang sebagai tolok ukur kesuksesannya.
BACA JUGA
#Tak #Kenal #Gengsi #Sarjana #Muda #Ini #Kerja #Jadi #Tukang #Cuci #Piring #Warung #Makan #Ini #Alasannya