Dalam proses produksi sebuah film, beragam faktor harus dipertimbangkan matang-matang. Nggak cuma alur cerita, efek film, ataupun propertinya saja yang dipikirkan, namun juga pelaksanaan teknisnya, seperti promosi ataupun jadwal perilisan.
Salah perhitungan sedikit saja, film berkualitas terbaik model apapun bakal gagal di pasaran dan malah mendulang kerugian yang nggak sedikit, geng.
Salah satu poin yang memengaruhi sukses nggaknya film adalah jadwal perilisan film. Salah timing sedikit aja, film nggak bakal mendapat perhatian publik dan media. Alhasil, film menjadi nggak laku.
Film yang Dirilis di Waktu yang Salah
Nah, ada beberapa film yang berkualitas baik namun gagal di pasaran karena kurangnya perhitungan mengenai jadwal rilis yang pas. Berikut Jaka bakal ulas 7 film yang dirilis di waktu yang salah.
1. Watchmen (2009)
Ketika dirilis tahun 2009, publik masih terlena dengan pesona para superhero terkenal seperti Superman dan Batman.
Dalam cerita mereka, kamu bakal menemukan seorang superhero yang memiliki kehidupan yang cerah, lengkap dengan kejayaan mereka yang mampu membawa optimisme bagi rakyat sekitar.
Nah, Watchmen berkebalikan dengan itu. Film ini menyajikan sisi lain pahlawan super yang gelap, brutal dan tidak manis. So dark lah intinya.
Mungkin bakal berbeda jika film ini dirilis tahun 2025, di mana para penonton sudah mulai bisa menonton film-film anti mainstream yang di luar sudut pandang kebanyakan orang.
2. Inside Out (2015)
Salah satu ini mengisahkan tentang karakter-karakter unik nan lucu yang masing-masing merepresentasikan perasaan manusia.
Meskipun menyajikan pesan dan nilai moral yang sangat bagus, khususnya dari sisi psikologis, film ini nggak mampu menggaet lebih banyak penonton, geng.
Hal ini disebabkan di saat yang bersamaan, film Jurrasic World rilis dan meledak di pasaran. Baik media maupun publik lebih terfokus pada film action yang satu itu.
3. Master and Commander: The Far Side of the World (2003)
Film ini dirilis bebarengan dengan film-film bertemakan perang ataupun bajak laut yang jauh lebih populer, misalkan saja Pirates of Caribbean: The Curse of the Black Pearl yang dibintangi oleh .
Bertolak belakang dengan Pirates of Caribbean, film ini mengambil sudut pandang perang di masa lalu dengan nilai filosofis dan historis yang begitu kental dan berbobot.
Meskipun nggak begitu populer, film ini berhasil panen penghargaan Oscar 2004, yakni untuk kategori Sinematografi Terbaik dan Penyuntingan Suara Terbaik.
4. Red Dragon (2002)
Film yang satu itu sebenarnya masih tergabung dalam sekumpulan film yang berkaitan erat dengan sosok psikiater psikopat legendaris, Dr. Hannibal Lecter.
Ya, ini muncul untuk menolong Will Graham, pemeran utama dalam film ini dalam mengungkap kasus pembunuhan sadis.
Film ini menjadi kurang populer karena dirilis hampir berdekatan dengan film Hannibal (2001). Ketika film Hannibal masih populer dan jadi perbincangan di mana-mana, film Red Dragon semacam tenggelam karena kurang antusiasnya publik.
5. Equilibrium (2002)
Nah, kalau film yang satu ini, selain dirilis di waktu yang salah juga mencari kompetitor yang salah.
Berusaha bersaing dan merebut popularitas The Matrix (2002), film ini menceritakan tentang John Preston di tengah keadaan dunia yang kacau balau karena Perang Dunia III.
Sang pemeran utama kemudian berjuang mengalahkan dinasti tunggal yang muncul dan hendak meniadakan emosi manusia yang diduga menjadi akibat adanya perang.
Film ini mendapat banyak kritikan karena terlalu meniru konsep The Matrix yang masih hot-hot nya di kala itu. Meskipun film ini cukup populer, namun tetap nggak bisa mengalahkan kesuksesan dan popularitas The Matrix.
6. Silence (2016)
Dirilis pada akhir tahun 2016, film ini mengisahkan perjuangan seorang imam Katolik ordo Jesuit bernama Martin Scorsese yang sedang bermisi di tanah Jepang.
Sebenarnya, film ini mendapat banyak pujian dari kritikus. Plot cerita yang bagus dan rapi serta konfliknya yang sarat akan makna iman dan moral membuatnya mendapatkan rating 86% di Rotten Tomatoes.
Sayangnya, ini dirilis pada akhir tahun, di mana seharusnya film historis berat semacam ini lebih baik dirilis pada pertengahan tahun.
Nggak cuma itu aja. Publikasi dan promosi yang kurang gencar pada film ini membuatnya jadi salah satu film underrated bagi publik.
7. Blade Runner (1982)
Blade Runner merupakan sekuel pertama dari Blade Runner 2049 yang dirilis tahun 2025 lalu. Berbeda dengan sekuel keduanya yang didaulat sebagai , film Blade Runner pertama dapat dikatakan jauh memenuhi ekspektasi popularitas yang diharapkan.
Hal ini terjadi karena di saat yang hampir bersamaan, sederet film-film populer di masa itu juga ikut dirilis. Sebut saja Star Trek 2, E.T. the Extra-Terrestrial, hingga The Thing.
Film-film tersebut berhasil mendulang kesuksesan dan popularitas besar. Karena perhatian media pun juga tersedot pada film-film itu, Blade Runner pun jadi hilang ditelan bumi.
Akhir Kata
Itulah tadi sederet film anak-anak terburuk yang pernah diproduksi. Setuju nggak kamu, geng? Atau malah punya pendapat lain?
Jangan lupa tuliskan pendapat kamu pada kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel Jaka yang selanjutnya!
Baca juga artikel seputar atau artikel menarik lainnya dari .
#Film #Ini #Rilis #Waktu #yang #Salah #Bukannya #Untung #Malah #Buntung