Dinamika industri memang sulit untuk diprediksi, bahkan oleh para penggiatnya sekalipun.
Untuk bisa memproduksi film yang menghsilkan keuntungan besar di industri ini, banyak faktor eksternal yang perlu diperhatikan.
Beberapa film sudah dibuat dengan teknik dan eksekusi yang sangat baik, tetapi masih gagal dalam meraih keuntungan secara finansial ketika dirilis di pasaran.
7 Film Berkualitas yang Rugi di Pasaran
Secara umum kualitas dan keuntungan seharusnya berbanding lurus, tetapi prinsip ini sepertinya tidak berlaku untuk semua film yang diproduksi di Hollywood.
Beberapa film gagal untuk mendapatkan keuntungan yang besar ketika dipasarkan karena bermacam hal mulai dari tidak sesuai dengan selera pasar, hingga persoalan dana yang berbelit-belit.
Apa saja kah film-film berkualitas Hollywood yang ternyata gagal untuk mendapatkan keuntungan ketika dipasarkan? Berikut informasi selengkapnya.
1. Batman (1989)
Sumber foto: memphisflyer.com
Sebagai salah satu pionir , film Batman karya Tim Burton bisa dibilang sebagai salah satu film superhero sukses yang pernah dibuat.
Di atas kertas film ini sebetulnya terlihat baik-baik saja, bahkan cenderung terlihat sukses dari segi finansial. Tapi, hal lain diutarakan oleh pihak studio.
Warner Bros mengklaim bahwa film yang satu ini tidak mendapatkan keuntungan apapun, bahkan menderita kerugian hingga 36 juta USD.
Hal ini dikarenakan biaya marketing yang sangat tinggi juga kontrak para aktornya yang ternyata memasukkan persentase besar dari penjualan tiket film ini.
2. The Exorcism of Emily Rose (2005)
Sumber foto: amazon.com
yang satu ini bisa dibilang sebagai salah satu film horor paling menakutkan yang pernah dibuat. Penonton dibawa untuk menyelami penderitaan Emily dengan cara yang menyeramkan.
Film garapan Scott Derickson ini membutuhkan bujet 19 juta USD ketika dibuat, dan berhasil mengumpulkan 145 juta USD ketika dipasarkan. Jumlah yang terlihat cukup baik.
Akan tetapi, sang sutradara di film ini Derickson tidak mendapatkan apapun dari kontraknya di film ini yang menyatakan bahwa dia akan mendapatkan 5% dari keuntungan film garapannya ini.
Hal ini dikarenakan pihak studio harus menanggung berbagai macam biaya tambahan, termasuk biaya marketing yang besar dan ketika dihitung tidak ada keuntungan yang tersisa.
3. Harry Potter & The Order Of The Phoenix (2007)
Sumber foto: thesuburban.com
Salah satu film dari franchise yaitu Harry Potter & The Order Of The Phoenix diklaim pihak studio mengalami kerugian yang besar.
Pemberitaan yang muncul ke media sebetulnya menunjukkan kalau film ini untung dalam jumlah yang cukup besar, akan tetapi di laporan keuangan film ini pihak studio terlihat rugi.
Sebetulnya hal ini terjadi karena pihak studio mamainkan laporan keuangan ini dengan membayarkan sejumlah uang ke anak perusahaannya, lalu mengkategorikannya sebagai biaya marketing.
4. King Arthur: Legend of the Sword (2025)
Sumber foto: gamesradar.com
Film aksi fantasi yang dirilis tahun 2025 ini sebetulnya memiliki konsep cerita yang cukup menarik, dan eksekusinya pun dilakukan dengan cukup baik.
Meskipun begitu, hal ini tidak cukup untuk mengangkat King Arthur: Legend of the Sword dari jurang kerugian.
Film yang satu ini dibuat dengan bujet kurang lebih 175 juta USD, dan ketika dirilis hanya mampu mengumpulkan sekitar 150 juta USD saja.
5. Star Wars Episode VI: Return Of The Jedi (1983)
Sumber foto: pinterest.com
Siapa sangka kalau ternyata penutup dari trilogi Star Wars yang pertama ternyata tidak mendapatkan keuntungan, paling tidak menurut salah satu aktor yang bermain di film ini.
David Prowse pemeran penjahat legendaris di film ini, darth Vader, tidak pernah mendapatkan persentase keuntungan dari pihak studio sesuai dengan yang tercatat di kontraknya.
Banyak spekulasi mengatakan bahwa pihak studio sengaja memasukkan biaya marketing dalam jumlah besar, untuk membuat sang aktor tidak mendapatkan keuntungan sesuai yang dijanjikan.
6. The Call of the Wild (2025)
Sumber foto: thenational.le
Film keluarga yang dibintangi oleh Harrison Ford ini memiliki konsep cerita yang menarik, juga didukung dengan efek CGI yang mengagumkan.
Sayangnya, pasar film keluarga memang dikenal sulit untuk dieksploitasi guna mendapatkan keuntungan melimpah dan hal ini juga dirasakan oleh film yang satu ini.
The Call of the Wild membutuhkan biaya hingga kurang lebih 150 juta USD pada proses pembuatannya, dan hanya berhasil mengumpulkan 107 juta USD ketika dirilis.
7. Forrest Gump (1994)
Sumber foto: theguardian.com
Siapa sangka kalau ternyata penulis Novel Forrest Gump ternyata tidak mendapatkan apa-apa ketika bukunya diangkat menjadi film.
Meskipun kala itu Forrest Gump berhasil mengumpulkan penghasilan hingga 683 juta USD dari bujetnya yang hanya 55 juta USD, pihak studio mengatakan kalau film ini sebetulnya rugi besar.
Pihak studio menyebutkan bahwa biaya marketing dan gaji aktor yang super besar ketika dikurangkan tidak menyisakan apapun dalam hal priofit.
Akibatnya, Winston Groom sebagai penulis Novel ini yang dijanjikan mendapatkan 3% dari keuntungan bersih ini tidak mendapatkan apapun.
Akhir Kata
Itu dia beberapa film sukses yang ternyata tidak mendapatkan keuntungan ketika dirilis.
Banyak spekulan yang menyebutkan kalau hal semacam ini sering terjadi agar pihak studio bisa meraih untung dalam jumlah banyak dan menghindar dari kewajibannya.
Semoga informasi yang Jaka bagikan kali ini bisa membuat kalian semua terhibur, dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.
Baca juga artikel seputar atau artikel menarik lainnya dari .
#Ironis #Film #Berkualitas #yang #Rugi #Besar #Pasaran #Apa #Penyebabnya