Curhatan Haru Anak Pertama Antar Sang Ayah Nikah Lagi, Berusaha Ikhlas Walau Masih Teringat Almarhumah Ibu

Bagi sebagian orang, kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan anak-anak mereka. Namun, terkadang keputusan orang tua bisa menjadi sumber kesedihan bagi anak-anak. Itulah yang dialami oleh Ara, pemilik akun TikTok @f.gustyaraa, yang membagikan kisahnya saat ayahnya menikah lagi.

Dalam video yang diunggah, Ara menceritakan bagaimana ia dan adiknya mengantarkan ayah mereka ke pernikahan keduanya. Keputusan ayah Ara untuk menikah lagi bukan karena perceraian, tetapi karena istri pertamanya, ibu Ara, telah meninggal dunia.

Awalnya, Ara dan adiknya tidak menerima keputusan ayah mereka untuk menikah lagi. Namun, demi kebahagiaan ayahnya, Ara akhirnya mencoba untuk menerima kehadiran ibu sambung. “Banyak fase yang harus dilalui sampai ada di titik ini, sekarang aku dan adikku benar-benar ikhlas dan menerima semua keluarga besar ibu sambung,” katanya di video.

Ara mengungkapkan bahwa sebulan sebelum pernikahan ayahnya, dia banyak menangis, baik di rumah maupun di tempat kerjanya. Mendekati hari pernikahan, Ara merasa sedih, walau sudah mengaku ikhlas. Pada hari H, Ara mengantar ayahnya ke acara akad nikah dengan perasaan campur aduk.

Saat sampai di rumah ibu sambung, Ara menangis hebat di pelukan ayahnya. Bahkan pada saat akad nikah berlangsung, Ara tidak bisa menahan air mata. Semua yang hadir berusaha menghiburnya. Momen-momen seperti ini menunjukkan betapa beratnya menerima perubahan dalam keluarga, terutama ketika harus mengikhlaskan ayah menikah lagi.

Sebelum acara pernikahan, ayah Ara mengirimkan pesan yang menjelaskan alasannya menikah lagi. “Ayah makin menua, kalau nggak ada teman, ayah repot. Jadi mohon keikhlasannya, ini juga ayah lakukan demi masa depan kalian,” demikian pesan ayahnya.

Setelah pernikahan, Ara dan keluarganya mengunjungi makam ibunya untuk berziarah. Ara memeluk makam ibunya dan berdoa agar bisa menjalani kehidupan dengan ibu sambungnya. Setelah itu, Ara kembali ke kota tempatnya bekerja dan menjaga jarak dengan ayahnya selama sebulan. Namun, saat bertemu lagi dengan ibu sambungnya pada momen Lebaran, Ara mulai merasakan kebahagiaan dan berharap semuanya bisa menerima keluarga baru ini.

Kisah Ara menunjukkan betapa rumitnya perasaan yang muncul saat keluarga menghadapi perubahan. Namun, dengan waktu dan upaya untuk saling memahami, keluarga bisa menemukan cara untuk tetap bersama dan saling mendukung.