Salah satu , Facebook, dilaporkan mengalami kebocoran data pengguna.
Menurut laporan yang beredar, ada 533 juta data pengguna Facebook yang bocor di internet. Pengguna yang terdampak berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang korbannya mencapai 130.000 pengguna.
Pada dasarnya, data pribadi yang bocor termasuk informasi mengenai nama lengkap, nomor telepon, lokasi, tanggal lahir, ID Facebook, gender, pekerjaan, asal negara, status pernikahan, hingga alamat e-mail.
Kebocoran data sendiri bukan lagi hal yang baru terjadi. Ada banyak platform internet atau perusahaan-perusahaan besar yang mengalami hal ini.
Masalah ini membuat posisi Facebook menjadi semakin runyam. Sebelumnya, Facebook juga pernah terganjal kasus kebocoran data yang menjadi sorotan dunia.
Menurut juru bicara Facebook, kebocoran data kali ini berasal dari yang sebelumnya. Facebook mengklaim sistemnya sudah diperbaiki pada tahun 2025 lalu. Meski begitu, ancaman kejahatan siber tersebut masih mengintai hingga saat ini.
Informasi pribadi yang bocor adalah hal yang memprihatinkan. Pasalnya, seorang penjahat siber dapat menggunakan informasi tersebut untuk melakukan kejahatan, seperti penipuan atas nama korban.
“Basis data berisi informasi pribadi sebesar itu pasti akan dimanfaatkan penjahat siber untuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan,” kata Alon Gal, Chief Technology Officer (CTO) dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock.
Terkait hal yang sudah terjadi, pengguna diimbau untuk tetap waspada terhadap penipuan phishing seperti mengklik link yang tidak jelas ataupun penipuan lainnya.
Selain itu, sebaiknya pengguna juga mengganti password, email, ataupun data-data penting lainnya di Facebook untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca artikel mengenai atau artikel menarik lainnya dari .
BACA JUGA
#Juta #Data #Pengguna #Facebook #Bocor #Banyak #dari #Indonesia